Apa Prioritas Dalam Hidupmu?
Kalangan Sendiri

Apa Prioritas Dalam Hidupmu?

Lori Official Writer
      1852

Ayat Renungan: 

Matius 6: 24, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”

Matius 6: 33-34, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

 

Tidak ada manusia yang kebal dari rasa kuatir. Tetapi saat kita gagal mempercayai Tuhan dan justru lebih mengandalkan diri kita sendiri, itulah yang menimbulkan kekuatiran. Kita berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan kita sendiri.

Tahukah jika rasa kuatir ini bisa menjauhkan kita dari Tuhan.  Karena itu Yesus memperingatkan murid-murid-Nya dalam Matius 6: 24, “Tidak ada seorangpun yang dapat mengabdi kepada dua tuan.” Tuhan menegaskan bahwa apapun di dunia ini yang menjauhkan kita dari Tuhan adalah bentuk berhala, entah itu keinginan berlebihan akan benda, kesenangan, ambisi, kekayaan maupun kesuksesan. Saat kita fokus mengejar semua hal duniawi ini, maka akan mudah bagi kita mengalami kekuatiran. 

Sementara Tuhan mengingatkan kita untuk “mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya” (Matius 6: 33-34). Dan kelanjutannya dikatakan “Maka semuanya akan ditambahkan.” Tetapi kita sering kali lupa untuk memprioritaskan yang terpenting bagi Tuhan. Kita pikir kita bisa mengandalkan kemampuan, kepintaran dan peluang-peluang yang ada di depan kita. Namun saat keadaan tidak sesuai dengan harapan, kita mulai mengkuatirkan segalanya.

Kita bisa belajar dari kisah seorang Daud yang berhasil menaklukkan seorang Goliat (1 Samuel 17: 4-7). Apa rahasianya? Ada Tuhan yang menyertainya! Daud menggantungkan hidupnya kepada Tuhan dan bukan kepada pengalamannya atau kecanggih umban yang ia pakai atau bahkan tajamnya batu yang ia lemparkan. Hati Daud selalu fokus kepada Tuhan. Bahkan ketika ia menggembalakan domba, kesenangannya adalah dekat dengan Tuhan dan rindu menyenangkan hati-Nya. 

Mari mengingat bahwa Tuhan dekat dengan orang-orang yang mau mencari Dia. Bahkan kita tidak perlu mengkuatirkan apapun ketika kita mengenal siapa Tuhan yang kita sembah. Kita perlu punya iman bahwa kuasa dan hadirat-Nya akan selalu menyertai kita.

 

Action: Apakah kamu sudah menempatkan Tuhan di pusat hidupmu dan memfokuskan diri menngejar hal yang menyenangkan Tuhan? Diskusikan bersama orang terdekat, teman atau rekan kerjamu.

Ayat Hafalan:  Roma 8: 31, “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”

Ikuti Kami